Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net
Add to Technorati Favorites

Masukan Email Anda Untuk Berlanggan Update Berita Terbaru

Delivered by FeedBurner

Komentar Terbaru

Powered by Blogger.

ShoutMix chat widget
"Wellcome" to Indobatt-community
My Profil
Nama:Lutfieadi
Satuan:Korpaskhas
TNI-AU
Email:
Cakrageneration
@yahoo.com
Thank's For
All My Best
Friend's
GARUDA XXIII/B
UNIFIL 08-09
Salju abadi
Lebanon
Thank's of all
GOOD LUCK

Join My Community at MyBloglog!
Friday 7 November 2008

PASUKAN GARUDA LEBANON UNJUK GIGI DALAM TURNAMEN MILITER INTERNASIONAL


Kemampuan Pasukan Indonesia Kontingen Garuda XXIII-B dibuktikan dengan meraih gelar juara III Turnamen Keterampilan Militer antar negara Kontingen UNIFIL, yang diselenggarakan di Tibnine, Libanon Selatan. Turnamen yang dikenal dengan sebutan Bellubatt Trophy merupakan lomba yang cukup bergengsi di kalangan militer internasional, khususnya yang sedang bertugas dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan untuk mengadu kemampuan olah fisik dan keterampilan halang rintang serta combat mountainering setiap kontingen yang tergabung dalam UNIFIL.

Turnamen ini diprakarsai oleh negara Belgia dan Luxemburg dan karenanya dinamakan dengan Bellubat yang merupakan singkatan dari Belgia Luxemburg Battalion. Turnamen dengan nama lengkap Bellubat Trophy Championship digelar pada tanggal 21 Desember 2007 di Markas Batalyon Belgia yang berlokasi di Tibnine, menempuh rute lari sekitar 2 Km kemudian dilanjutkan melewati beberapa rintangan (obstacle) yang dipersiapkan di Benteng Tibnine (Castle of Tibnine) seperti death ride, rope ladder, rappeling, stone carry, climbing, tyrolienne dan stretcher. Menurut Ketua Panitia Turnamen, Mayor Biliet, undangan sudah disampaikan kepada seluruh kontingen, termasuk tentara Lebanon.

Namun pada saat technical meeting, akhirnya 8 negara yang mengikuti turnamen ini, yaitu tuan rumah Belgia (7 tim), Prancis (3 tim), India (3 tim), Portugal (1 tim), China (1 tim), Nepal (1 tim), Lebanon (2 tim), Indonesia (2 tim) dan tambahan peserta wanita dari Belgia dan Prancis (masing-masing 1 tim). Sebagai catatan khusus, keikutsertaan kontingen Indonesia dalam turnamen bergengsi ini merupakan yang pertama kalinya. Total tim yang ikut berlomba ialah 22 tim, masing-masing tim terdiri dari 4 orang anggota inti dan 1 orang cadangan.

Dua hari menjelang turnamen, kontingen Indonesia diberi kesempatan mencoba materi obstacle yang dipertandingkan. Pada kesempatan uji coba tersebut, nampak terlihat keragu-raguan bahkan sikap menyangsikan kemampuan para prajurit Konga XXIII-B, baik dari tentara Bellubat dan tim negara lain yang saat itu juga hadir. Sikap itu timbul karena melihat postur tubuh prajurit TNI yang kecil dan belum terlatih dengan rintangan yang dilalui serta belum terbiasa dengan cuaca yang memasuki musim dingin.

Namun semua kendala itu tidak menciutkan nyali prajurit Merah Putih. Hal ini ditunjukkan pada saat pelaksanaan turnamen, prajurit Garuda yang mendapat giliran start ke-9 (tim Indobatt-1) dan start ke-11 (tim Indobatt-2) langsung unjuk gigi, melesat bak anak panah melewati berbagai medan rintangan yang dipersiapkan. Sikap meremehkan kontingen Indonesia langsung berganti decak kagum dan pujian, baik dari tentara-tentara Bellubat sendiri selaku penyelenggara maupun dari tentara kontingen negara lain, begitu melihat aksi prajurit-prajurit Garuda. ”Your soldiers are amazing...salute!” demikian komentar yang disampaikan oleh salah seorang Perwira Belgia. ”Very energic, full of spirit!” tambah seorang perwira India.

Sesaat setelah tim Indobatt-1 dan tim Indobatt-2 masuk garis finish, banyak yang meramalkan Indonesia akan menjadi kandidat kuat pemenang turnamen. Dan ternyata, ramalan tersebut tidak jauh meleset. Pada saat pengumuman pemenang, Indonesia berhasil masuk 5 besar (the best five), di mana tim Indobatt-1 berhasil meraih gelar juara III setelah tim Kontingen Prancis (juara I) dan tim Kontingen India (juara II) sementara untuk tim Indobatt-2 berada di urutan ke-5. Disaksikan sejumlah pejabat militer dari India, Perancis dan Nepal serta para perwira dari negara peserta, Tropi diserahkan kepada Dansatgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B Letkol Inf A M Putranto, S.Sos oleh Ketua Panitia, Mayor Biliet mewakili Komandan Bellubatt, Letkol Van der Donckt dan dilanjutkan dengan acara foto bersama.

Keberhasilan ini, menurut Dansatgas Konga XXIII-B Letkol Inf A M Putranto, S. Sos merupakan hasil yang luar biasa mengingat persiapan untuk menghadapi turnamen dari segi waktu, sangatlah terbatas. Pemberitahuan pelaksanaan turnamen ini hanya 9 hari sebelum jadwal pertandingan. Dengan waktu tersebut pasukan Garuda melaksanakan latihan intensif di bawah pengawasan Kapten Inf Edi Widiyanto, Komandan Kompi Mekanis-A. ”Meskipun hasil yang diraih ialah juara III, namun prestasi ini telah mengharumkan nama Konga XXIII-B, TNI, bahkan Indonesia di mata dunia Internasional dan membuat nama Indonesia akan diperhitungkan oleh kontingen negara lain di setiap event turnamen yang diselenggarakan pada waktu mendatang”, tegas Dansatgas kepada prajurit Konga XXIII-B sesaat setelah acara penerimaan tropi pemenang.

Kondisi keamanan Lebanon Selatan, termasuk di sepanjang Blue Line (daerah/garis yang ditetapkan PBB untuk membatasi konflik antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon) yang saat ini relatif tenang, memberikan inspirasi bagi Batalyon Belgia yang akan mengakhiri tugasnya untuk menyelenggarakan event ini. Namun demikian, kesiapsiagaan tetap menjadi prioritas setiap kontingen yang tergabung di UNIFIL, baik di Sektor Timur maupun Sektor Barat. Dapat dikatakan, kegiatan turnamen keterampilan militer ini merupakan tugas tambahan dan tidak sedikit pun mengurangi tugas pokok kontingen UNIFIL, termasuk Kontingen Garuda XXIII-B yaitu untuk memelihara perdamaian di Lebanon Selatan sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 melalui pelaksanaan patroli, baik berjalan kaki maupun berkendaraan serta melakukan observasi secara terus menerus di Area Operasi yang telah ditetapkan.

0 comments:

Post a Comment